Senin, 15 April 2013

Skripsi Harus Karya Sendiri

SKRIPSI adalah karya tulis ilmiah yang membahas suatu permasalahan/fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku. Skripsi sekaligus menjadi pembuktian secara akademis bagi mahasiswa sebagai syarat kelulusan untuk jenjang Strata Satu (S1).

Tapi, apa jadinya jika skripsi tidak dikerjakan sendiri oleh mahasiswa, melainkan hasil beli jasa skripsi?
Memanfaatkan jasa orang lain membuatkan skripsi selain mengeluarkan biaya besar, juga mencederai nilai-nilai akademis.

Dosen jurusan Ilmu Komunikasi Unhas, Drs Kahar M.Hum,
mengatakan, sangat tidak wajar jika ada mahasiswa yang melakukan hal seperti itu (beli skripsi, red). Menurutnya, skripsi itu harus murni dari pikiran dan hasil penelitian seorang mahasiswa.

"Yang namanya calon sarjana, salah satu pembuktian keberhasilannya dilihat dari buah pemikiran yang ia tuangkan melalui tulisan ilmiah, yakni skripsi. Jadi, semua mahasiswa dituntut membuat skripsi sendiri berdasarkan buah pemikirannya," ujarnya.

Kahar menambahkan, penguji pasti mengetahui jika skripsi yang diperiksanya hasil karya/pemikiran mahasiswanya atau bukan. "Saya harap, skripsi itu murni hasil pemikiran masing-masing agar semua mahasiswa memiliki kemampuan dan kualitas yang teruji," kuncinya. (ari)


Mahasiswa Harus Inovatif, Kreatif, dan Inspiratif

PADA umumnya, Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah program intrakulikuler yang bertujuan memberikan pendidikan secara langsung atau bersifat nyata kepada mahasiswa. Pelaksanaannya pun di lokasi yang bersentuhan langsung dengan masyarakat dan melibatkan masyarakat, agar hasil dari KKN tersebut bisa diimplementasikan dan memberikan manfaat nyata pula bagi masyarakat.

Karena pada dasarnya sasaran KKN itu sendiri adalah mahasiswa itu sendiri, masyarakat bersama pemerintah daerah atau institusi serta Perguruan tinggi. Namun kenyataannya ada beberapa mahasiswa juga masyarakat yang memandang KKN sebagai fomalitas semata.

Menurut Kepala Unit Pelayanan Terpadu Kuliah Kerja Nyata (UPT-KKN) Unhas, Dr Hasrullah MA, pandangan masyarakat terhadap KKN sebagai formalitas semata itu bisa saja betul. Maka dari itu, mahasiswa sekarang itu harus mempunyai persiapan atau basik sebelum mengikuti KKN. Selain itu, mempunyai program yang kreatif dan bermanfaat serta dapat diimplementasikan.

"Itu bisa saja benar jika mahasiswa hanya datang dan tidak membuat apa yang bermanfaat bagi masyarakat dan pemerintah. Olehnya, mahasiswa harus membuat program jangka panjang, kegiatan serta loka karya yang dibutuhkan oleh masyarakat dan pemerintah yang bersinergitas dan bermanfaat dengan masyarakat agar masyarakat tidak bosan dan tidak memandang KKN sebagai formalitas semata," ujarnya.

Hasrullah menambahkan, mahasiswa itu harus mempunyai basik dan program yang matang sebelum melaksanakan KKN. "Intinya, mahasiswa itu harus inovatif, kreatif, inspiratif, interdisipliner dan multidisipliner agar KKN berbuah hasil yang memuaskan dan stigma masyarakat terhadap KKN itu tak lagi sebagai formalitas semata," tutupnya. (ari)

Senior Idolaku Cerdas dan Tampan

REPORTER : ARIE APRIADI SAPUTRA
EDITOR : ARSYAD HAKIM

SETIAP orang punya idola masing-masing. Entah itu karena sang idola memiliki paras cantik atau tampan, maupun sifatnya yang lembut dan penolong. Hal itu juga berlaku juga di dunia kampus. Selain dosen, terkadang mahasiswa juga sering mengidolakan senior!

Mengidolakan seorang senior itu bukan hanya karena wajahnya cantik atau ganteng. Bisa juga karena dia sopan dan lembut kepada juniornya serta mampu menjadi sosok yang patut dicontoh. Boleh disebut, senior adalah sosok yang juga berperan penting dalam mempersiapkan generasi selanjutnya.

Jenny Melany, mahasiswi Universitas Fajar (Unifa) jurusan Ilmu Komunikasi, mengaku kalau dia pernah punya senior yang dia idolakan. "Ada sih, waktu di awal semester dua. Tapi, sekarang sudah nggak pernah lihat dia lagi. Alasannya simpel, karena dia tuh orangnya rapi dan murah senyum," ungkap Juara Favorit Top Model Fajar FM 2012 ini.

Berbeda dengan Andi Chairiza Bahrun. Mahasiswi Universitas Hasanuddin (Unhas) membeberkan kalau dia mengidolakan seniornya itu karena bakat dan prestasinya yang bagus.

"Punya. Saya mengidolakan dia karena prestasi dan bakat yang dia miliki. Kemampuan menulis yang dia miliki sangatlah hebat. Dia mampu menuangkan imajinasinya ke dalam sebuah tulisan sehingga dia mampu menghipnotis pembaca untuk tetap larut dalam tulisannya," urai juara 1 Lomba Desain Poster Islami FMI 2012 ini.

Terlebih lagi pencapaian yang telah diraih oleh seniornya membuat Chairiza semakin kagum. "Tak hanya itu, dia juga adalah seorang pimpinan redaksi penerbitan majalah himpunan. Dia juga mampu meraih sarjana dalam kurun waktu kuliah 3,5 tahun," tambah mahasiswi yang pernah masuk lima besar Karya Tulis Ilmiah (KTI) Pelopor Pelajar Keselamatan Berkendara Dinas Perhubungan (Dishub) 2012 ini.

Hampir sama disampaikan dengan Melany. Nuriiy Insani, mahasiswi Universitas Muslim Indonesia (UMI) Fakultas Hukum ini juga punya senior yang dia idolakan. Tapi bagi dia, sosok yang dia idolakan itu tak hanya tampan, melainkan harus mempunyai pengetahuan yang luas dan intelektual.

"Iya, saya punya senior yang saya idolakan. Saya mengidolakan dia karena bukan hanya wajahnya ganteng, tapi dia orang yang rapi serta bagi saya dia orang pintar, mempunyai wawasan luas dan pandai berinteraksi dengan masyarakat umum," ujar mahasiswi kelahiran Makassar, 17 September 1993 ini. (*)

Faktor Internal dan Eksternal

SEPERTI pada umumnya, tujuan seseorang kuliah adalah untuk mendapatkan pengetahuan, pembelajaran tingkat lanjut dan gelar, lalu kerja di salah satu instansi pemerintah maupun swasta. Tapi tidak bisa dipungkiri juga bahwa ada beberapa mahasiswa yang enggan untuk serius dalam kuliah, apalagi pengen cepat-cepat diwisuda.

Biasanya, mahasiswa seperti itu medapat sebutan Maba (mahasiswa abadi) atau Mapala (mahasiswa paling lama) dari mahasiswa-mahasiswa lainnya.

Menurut Faradillah Firdaus SPsi MA, tingkat Intelligence Emotional (IE) yang lebih besar daripada Intelligence Quotient (IQ) mendorong mahasiswa untuk lebih senang berorganisasi, bersosialisasi, bertukar pikiran dan melakukan kegiatan-kegiatan atau bergabung dengan Ormas daripada belajar.

"Nah, karena kesibukannya itulah yang terkadang menjadi faktor penyebab habisnya uang, tenaga, pikiran dan juga waktu sehingga kuliah terabaikan dan bukan prioritas lagi," ungkap dosen Psikologi UNM ini.

Anak Mami, kalau kita sering sebut, terkadang juga menjadi faktor kuliah lama. Rendahnya pengawasan dari orang tua (jauh dari ortu) terkadang kebebasan itu dimanfaatkan secara berlebihan. "Kerjanya maen, pacaran, begadang tiap malam, nongkrong sana-sini dan lain-lainnya," imbuhnya.

Selain itu, faktor internal dan eksternal juga sangat berpengaruh terhadap mahasiswa tersebut. "Faktor internal itu yakni motivasi atau niat dari dalam diri orang itu. Sedangkan faktor eksternal itu yakni lingkungan sekitar, kuliah dengan sebuah keterpaksaan, kuliah sambil menekuni hobi secara berlebihan, terlena dengan keadaan yang sudah bisa mendapatkan uang sendiri (kuliah sambil kerja) dan tidak adanya jaminan kerja setelah lulus kuliah," tutupnya. (ari)

Pentingnya Kata Maaf Diulas di UIT

MAKASSAR, FAJAR -- Dalam mewujudkan Trid Darma Perguruan Tinggi, Universitas Indonesia Timur (UIT) menggelar perkuliahan umum. Kegiatan yang dihadiri berbagai elemen mahasiswa maupun jurusan ini dilaksanakan di Kampus III UIT, Senin, 8 April.

Pada pembukaan, Dr Fuad Nashori memaparkan tentang pentingnya kata maaf. "Yang paling penting, memaafkan itu menguntungkan kita, sementara tidak memaafkan itu merugikan diri kita sendiri. Contohnya bisa berdambak dengan tubuh yaitu mudah terkenan penyakit jantung dan tekanan darah," ujar Fuad Nashori di depan para gabungan mahasiswa ini.

Kegiatan yang bertajuk "Pengembangan Karakter Bangsa" ini dinarasumberi oleh dosen Psikologi Universitas Islam Indonesia (UII) Dr Fuad Nashori SPsi MSi yang ditemani Dekan Fakultas Psikologi UIT sendiri Andi Tadjuddin SPsi MSi MKes.

Tema "Pengembangan Karakter Bangsa" yang diusung Fakultas Psikologi beserta Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UIT ini mempunyai arti tersendiri di mata dekan Fakultas Psikologi UIT, Andi Tadjuddin SPsi MSi MKes. "Saya beserta BEM sengaja mengambil tema seperti ini dikarenakan Psikologi ini bisa menambah wawasan mengenai pemahaman karakter bangsa, yang bisa didasari atau dimulai dengan kata maaf sehingga dapat mencerahkan para mahasiswa atau orang-orang yang mengetahui pentingnya kata maaf tersebut," ujar Dosen yang akrab disapa Pak Andi ini.

Sebelum mengakhiri kuliah umum, Fuad Nashori berpesan bahwa umat manusia harus lebih tahu dan belajar memaafkan, sehingga emosi yang tadinya negatif bisa menjadi positif. (ari)

Minggu, 07 April 2013

Hobi Berbuah Prestasi

BUAH jatuh tidak jauh dari pohonnya, pepatah ini sepertinya cocok untuk Budiman Mansyur. Mampu mencerminkan prestasi yang dicapai oleh Budiman. Berawal dari kesenangannya terhadap olahraga, terus dan tumbuh hingga menggemari olahraga softball dan mencetak berbagai prestasi.

Awalnya, Budiman belum tahu bermain softball, tapi karena kecintaannya terhadap olahraga membuatnya ikut bergabung dengan ekskul softball saat dia masih sekolah di Sekolah Menengah Atas (SMA). Kecintaannya dengan olahraga softball kemudian berlanjut ke kampus.

"Awalnya, saya bergabung di ekskul softball di sekolah saya, SMAN 3 Makassar dan lama kelamaan menjadi hobi dan sekarang sudah menjadi bagian dari aktivitasku," kata pria kelahiran Oktober 1992 ini.

Kuliah di Universitas Hasanuddin tidak menyurutkan niat Budiman untuk mempelajari Softball. Awalnya Budiman mengaku tidak pernah mendapat restu dari orang tuanya untuk bermain olahraga yang serupa dengan bisbol ini. Namun, karena tekad yang kuat dia kemudian bergabung dengan UKM Softball Universitas Hasanuddin.

"Awalnya sih orang tua tidak mendukung tapi setelah melihat beberapa prestasiku akhirnya saya didukung penuh," imbuhnya.

Mahasiswa Unhas jurusan Teknik Mesin ini menjelaskan bahwa usahanya selama ini berbuah manis berkat kerja keras dan kedisiplinannya yang tinggi. Sejumlah deretan prestasi dari pertandingan softball sudah ditorehkan selama bergabung di UKM Softball.

"Semuanya itu harus diawali dengan kerja keras dan kedisiplinan yang besar. Sama halnya dengan bersekolah, jika kita disiplin ke sekolah tiap hari, lama-lama akan menjadi bagian dari aktivitas dan hobimu," tutupnya. (ari)

BIODATA
Nama Lengkap    : Budiman Mansyur
TTL        : Makassar, 2 Oktober 1992
Orang Tua
Ayah        : H. Mansyur Halim, SE (Wiraswasta)
Ibu        : Hj. Darma Sanduh (Ibu Rumah Tangga)
Alamat        : Jln. Muh. Tahir BTN Kumala Permai Blok K6
Jurusan        : Teknik Mesin (Prodi Industri) Unhas

Prestasi Bersama Tim
Kejurnas Junior di Jakarta 2010
Juara 3 Unhas Cup III 2011
Juara 1 N33UQ Tournament Open 2012
Juara 1 Air Trans Cup 2012
Juara 1 Kejurnas Junior se-Indonesia di Manado 2012
Juara 2 Dees Knight Tournament di Manado 2013

Prestasi Pribadi
Lolos seleksi sebagai pemain inti Pra Pon Sulsel 2012



Mahasiswa Unhas Raih Penghargaan di China

MAKASSAR, FAJAR -- Lima mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar ikut dalam Asian International Model United Nations (AIMUN) 2013 di China. Simulasi sidang Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) ini diadakan oleh Peking University, Beijing selama empat hari, yakni dari 28 hingga 31 Maret lalu.

Sebanyak 69 Peserta mewakili negara yang ikut dalam simulasi tersebut. Sebut saja dari China, Pakistan, Amerika Serikat, Indonesia, Singapura, Mesir, Inggris, Korea Selatan, Rusia, Bangladesh, Jerman dan beberapa negara lainnya. Dari perwakilan Indonesia ada dua Universitas yakni Universitas Hasanuddin dan Universitas Dipenogoro.

"Mumpung saya dan teman-teman lagi berada di China untuk program beasiswa dan memang kami juga sudah membuat plan untuk ikut berpartisipasi dalam simulasi ini," ungkap Biondi Sanda Sima, mahasiswa Unhas jurusan Hubungan Internasional (HI).

Biondi yang mewakili Israel dalam komite UNICEF (United Nations Children’s Fund) berhasil meraih The Best Delegate Award. Sedangkan Sitti Marwah, mahasiswi Unhas jurusan HI yang mewakili Belgia dalam komite UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization), menjadi The Best Position Paper bersama Vivi, mahasiswa Universitas Dipenogoro (Undip) Semarang.

Tiga lainnya yakni Putriasih Santoso, mahasiswi Unhas Jurusan HI yang mewakili Norwegia dalam komite UNEP (United Nations Environmental Programme), Nely Fadrianis Arafah dan Vika Mayasari Tana, mahasiswi Unhas jurusan HI yang mewakili Afghanistan dalam Sidang Umum PBB (General Assembly) pada Sidang Simulasi PBB tersebut. (ari)

Baik Hati dan Perhatian

 SETIAP mahasiswa pasti punya dosen yang diidolakan. Biasanya karena sang dosen itu baik hati dan akrab dengan mahasiswa. Ada juga dosen diidolakan karena tidak pelit memberi nilai serta penyabar dalam menghadapi mahasiswanya.

Salah satu mahasiswa yang mengaku punya dosen idola adalah Fenny Santhi Karoma. Mahasiswi Unhas jurusan Sastra Inggris ini, mengaku kalau dia punya dosen yang dibanggakan alias dosen idola. Alasan Fenny, sapaan karibnya, mengidolakan dosennya itu karena selain baik, juga tidak cuek dengan mahasiswa. Bagi saya, itu yang utama.

"Dosen idola ya? Iya, saya mengidolakan salah satu dosen saya. Saya mengidolakannya itu karena dia baik dan perhatian dengan mahasiswanya,” ujar Puteri Indonesia Sulbar 2012 ini.

Cewek yang dinobatkan sebagai Puteri Favorit Kepulauan Sulawesi 2013 ini menambahkan, kriteria dosen yang dia idolakan itu, yakni dosen yang tidak suka menyulitkan mahasiswa dan tidak pelit memberi nilai serta cara membawakan materinya mudah dimengerti.

"Jelasnya bersahabat sama mahasiswa. Tidak suka menyusahkan serta cara mengajarkan bagus, tidak pelit beri nilai, dan sering berinteraksi dengan mahasiswa,” imbuh dara kelahiran Kendari, 23 September 1992 yang hobi menyanyi dan menari ini. (ari)


Mahasiswa Bayaran VS Peranan Mahasiswa

REPORTER : ARIE APRIADI SAPUTRA
EDITOR : ARSYAD HAKIM

MAHASISWA bagai dua sisi mata uang yang tak bisa dipisahkan dengan aksi demonstrasi. Demonstrasi pada dasarnya adalah hak untuk menyuarakan aspirasi (freedom of speech). Namun, biasanya yang marak terjadi dalam aksi demonstrasi sekarang ini yakni mahasiswa/aktivis bayaran atau demonstrasi bayaran.

Penyampaian aspirasi haruslah benar-benar dari rakyat banyak, dari suara-suara yang menunjukkan keprihatinan atas kepastian dan jaminan hukum untuk rakyat. Tanpa ada intervensi dari oknum-oknum tertentu yang berusaha mengambil keuntungan dari berjalannya hukum itu sendiri.

Jika kita perhatikan dari demo-demo yang berkembang, kita bisa telusuri dari mana para pendemo ini dan akan mengaspirasikan apa? Dan apakah ini demonstrasi bayaran atau betul-betul menyuarakan hak rakyat. Bagi mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM), Matra Perkasa, mahasiswa yang seperti itu sudah menyimpang dari peranan mahasiswa yang sebenarnya.

"Pada dasarnya, mahasiswa adalah kaum intelektual muda yang selalu saja bisa menampar para pemangku jabatan yang terlena dengan kekuasaannya. Jadi menurut saya, mahasiswa bayaran atau mahasiswa yang suka menjalankan demonstrasi bayaran itu, juga terlena dengan apa yang dijanjikan oleh pihak-pihak tertentu dan mengabaikan tugas mahasiswa yang seharusnya," urai mahasiswa jurusan Demsain Komunikasi Visual (DKV) ini.

Tak jauh berbeda dengan tanggapan Ananda Amalia Rusfa. Menurut mahasiswi Universitas Hasanuddin jurusan Administrasi Negara ini, hal itu sangat disayangkan karena biasanya yang jadi sasaran untuk ikut demonstrasi bayaran itu adalah junior-junior atau mahasiswa baru yang dipaksa oleh seniornya.

"Itu sangat salah sekali dan sangat disayangkan sekali. Karena, mahasiswa baru yang tidak tau apa-apa biasanya jadi sasaran untuk ikut turun ke jalan karena dipaksa oleh seniornya ikut demonstrasi bayaran tersebut," ungkap cewek kelahiran Makassar, 15 Desember 1992 ini.

Adil Patawai Anar, menganggap mahasiswa bayaran itu sebagai sampah pergerakan. Mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar ini berpendapat kalau mahasiswa seperti itu pemikirannya telah dikotori oleh budaya-budaya pragmati dan menganggap uang adalah kebenaran.

"Saya menyebut mahasiswa bayaran itu sebagai pelacur pergerakan. Karena uang mereka rela menjual idealisme mereka demi sebuah kepentingan tanpa mau tau esesnsi sebuah persoalan. Seharusnya mahasiswa itu demonstrasi karena hati nurani dan suara rakyat, bukan karena uang," tutur cowok yang menjabat sebagai bendahara di Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (HIMIKOM) UMI ini. (ari)

Senin, 01 April 2013

Lomba Modeling dan Dance Cilik

MAKASSAR, FAJAR -- E-QUADRAT Project akan menggelar Pemilihan Gaya Batik, Lomba Dance Cilik dan Kontes Foto "Aku dan Topiku". Kegiatan yang dilaksanakan dalam menyambut hari Kartini ini digelar di TB Karisma-Panakkukang Square,  Minggu, 14 April mendatang.

Ada beberapa item lomba yang akan meramaikan kegiatan ini seperti modeling, foto model dan lomba dance cilik. Serta beberapa pemilihan seperti Gaya Casual dan Gaya Pesta.

Untuk kategori masing-masing lomba yaitu Pemilihan Gaya Batik, Gaya Casual dan Gaya Pesta (Batita-Balita 5 tahun ke bawah, Cilik A 6-8 tahun, Cilik B 9-12 tahun, Remaja Putra/Putri 13-22 tahun). Dan untuk lomba Dance Cilik (Pra/TK dan SD), Kontes Foto "Aku dan Topiku" (Cilik dan Remaja).

"Animo anak-anak dan remaja Sulsel serta banyaknya permintaan, maka kami gelarlah acara ini dengan tujuan menyalurkan bakat mereka di dunia entertainment. Pada acara ini juga akan kami hadirkan bintang tamu yaitu Fildzah (10 Besar Miss Indonesia), dan Penobatan Award 5 Pemenang Duta Seni dan Budaya Nasional 2013 (Arif, Nanda, Indah, Kinanti dan Tiara)," tutur Edy Syachrir, Project Official dari E-Quadrat Project.

Khusus untuk lomba dance cilik akan dinilai per-orang, bukan secara grup. Sedangkan untuk Kontes Foto "Aku dan Topiku", peserta hanya mengumpulkan fotonya sesuai tema yang telah dicetak. (ari)

Pemilihan Duta Pariwisata di GTC

MAKASSAR, FAJAR -- Ergas Entertainment bekerja sama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Makassar menyelenggarakan Pemilihan Dara dan Daeng yang dirangkaikan Penyerahan Award XXVI 2013. Kegiatan ini akan dilaksanakan pada Sabtu dan Minggu, 13-14 April di main hall GTC Tanjung Bunga.

"Jadi, 13 April itu merupakan Grand Final tingkat dewasa (SMA, mahasiswa, umum) dan para pemenangnya akan mewakili Kota Makassar di ajang pemilihan dara dan daeng tingkat Sulsel. Sedangkan pada 14 April adalah pemilihan dara dan daeng cilik (SD) & Remaja (SMP). Pemenangnya juga mewakili Sulsel pada Pemilihan Duta Pariwisata Nasional Cilik & Remaja di Jakarta," ungkap Usman, perwakilan Ergas Entertainment saat berkunjung di redaksi Harian Fajar, Rabu, 27 Maret.

Kegiatan ini memang sudah menjadi agenda tahunan dari Ergas Entertainment dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Makassar. Selain mencari duta-duta wisata untuk mewakili Sulsel di tingkat nasional, kegiatan ini juga ditujukan untuk melestarikan seni budaya daerah.

Persyaratan peserta dalam kegiatan ini yakni, putra/putri SD, SMP, SMA, mahasiswa dan umum, membayar biaya pendaftaran per kategori, menyetor foto close-up 4 R (1 lembar).

Pendaftaran telah dibuka pada 1 Maret lalu dan akan ditutup pada 9 April mendatang. Setelah itu, peserta diwajibkan untuk ikut technical meeting pada Rabu, 10 April pukul 15.00 Wita di Main Hall GTC Tanjung Bunga. Pengembalian formulir tersebut bertempat di Ergas Salon dan Entertainment di Jalan Langgau Nomor 31 Makassar. (ari)

Model Cilik Sulsel tak Mengecewakan

LIMA model cilik binaan E-Quadrat Project berhasil membawa harum nama Sulsel dalam ajang “Pemilihan Duta Seni dan Budaya Indonesia” tingkat Nasional. Ajang ini digelar di Jakarta pertengahan Maret lalu.

Kelima model cilik asal Makassar ini berhasil menyingkirkan rival-rival sesama finalis dari berbagai kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Pekanbaru, Bangka Belitung, Palembang dan daerah lainnya. Sebelumnya, para model cilik ini juga menunjukkan bakat lainnya seperti menyanyi, dance dan foto model di depan para Talent Hunt.

"Saya tidak menyangka ternyata model-model cilik dari Makassar ini bisa bersaing di level Nasional dan membuktikan kualitasnya. Bagi saya, itu merupakan suatu kebanggaan," ungkap Edy Syachrir, perwakilan dari E-Quadrat Project saat berkunjung di redaksi Harian Fajar, Selasa, 26 Maret.

Model-model cilik tersebut yakni Muhammad Arif Hidayat (Juara The King), Ananda Putri A (Juara The Queen), Mutiara Qanita Sajidah (Juara Best of The Best), Kinanti Adela Ramadhani Ikram (Juara Duta Seni & Budaya) dan Indah Nabila Pratiwi Dinanti (Juara Umum). Itu diraih setelah melewati beberapa tahap seleksi yang ketat dan panjang, mulai dari seleksi lokal di Sulsel hingga memasuki tahap Grand Final di Jakarta.

Pada Kesempatan ini, para orang tua dan pemenang asal Sulsel diundang oleh penanggung jawab acara Dahsyat yaitu Opa. Mereka diundang berkunjung dan melihat langsung proses syuting serta menjadi tamu di acara Reality Music yang ditayangkan live di salah satu TV swasta yakni RCTI. (ari)


Nagazaki, Band Indie asal Makassar Eksis di Pensi Sekolah Hingga Pengisi Acara

Perkumpulan anak muda tak selamanya negatif, ini dibuktikan band Nagazaki. Berawal dari kebiasaan "nonkrong" bersama, akhirnya band Nagazaki menjadi band yang diperhitungkan di Kota Daeng saat ini.

Satu lagi band Indie yang tak kalah tenarnya di Kota Anging Mammiri. Adalah Nagazaki yang terbentuk sejak tahun 2007 lalu. Beranggotakan enam personil ada Abady (vokal), Ipoel (Bassis), Leuwy (gitaris), Ari (drummer), Imman (gitaris) dan Marleyn Brigitta Putri (vokal).

Sang Vokalis, Marleyn membeberkan keseringan berkumpul menjadikannya ia satu misi dalam bermusik. Ia tak menampik dari awal berdiri Nagazaki dimulai dari acara pentas seni (Pensi). "Kami dulunya sering dapat undangan untuk tampil disekolah-sekolah, dari situlah band kami mulai dikenal," bebernya kepada FAJAR, Jumat 15 Maret.

Dengan aliran musik "pop alternatif" yang dilakoninya, mereka berhasil tampil berbeda dari band indie lainnya. Nagazaki yang dulunya kumpulan anak muda dari sekolah yang berbeda akhirnya membentuk sebuah band yang diambil dari sebuah kota di Jepang yang bernama Nagazaki.

Kemampuan vokal yang dimiliki oleh Abady dan Marleyn menjadikan band yang terbentuk tepat 27 Juli 2007 ini layak diperhitungkan kualitasnya. Mereka mampu terpilih sebagai band pengisi di berbagai acara besar di kota Makassar, salah satunya pernah menjadi bintang utama perhelatan pergantian tahun 2013 di sebuah hotel ternama Makassar.

Di level festival, Band ini tergolong sangat berprestasi, buktinya Nagazaki pernah menduduki posisi lima besar Makassar Indie Live Performance (Mild) pada 2009 lalu. Mereka juga berhasil menelurkan dua lagu yang bertajuk "Kaulah Wanita" dan "Cinta Yang Tersakiti". Dari album tersebut, Nagazaki yakin mampu mempertahankan kiprahnya hingga ke kancah nasional.

Ari, sang drummer menambahkan band indie Makassar diharapkan bisa menjadi band yang tenar setara dengan band nasional lainnya. "Anak muda Makassar juga kreatif, setidaknya melalui band indie mereka bisa menyalurkan bakat bermusik," pungkasnya.

Perjuangkan Suara Rakyat, Bukan Bayaran!

REPORTER : ARIE APRIADI SAPUTRA
EDITOR : ARSYAD HAKIM

Mahasiswa bagai dua sisi mata uang yang tak bisa dipisahkan dengan aksi demonstrasi. Demonstrasi pada dasarnya adalah hak menyuarakan aspirasi (freedom of speech). Namun, belakangan ini berkembang isu akan adanya demo bayaran. Benarkah demikian?

Idealnya penyampaian aspirasi haruslah benar-benar menyuarakan suara rakyat. Suara-suara yang menunjukkan keprihatinan atas kepastian dan jaminan hukum untuk rakyat. Tanpa ada intervensi dari oknum-oknum tertentu yang berusaha mengambil keuntungan dari berjalannya hukum.

Jika kita perhatikan dari demo-demo yang berkembang, kita bisa telusuri dari mana para pendemo ini dan akan mengaspirasikan apa? Dan apakah ini demonstrasi bayaran atau betul-betul menyuarakan hak rakyat?
Bagi mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM), Matra Perkasa, jika ada demonstran seperti itu, sudah menyimpang dari peranan mahasiswa yang sebenarnya.

"Pada dasarnya, mahasiswa adalah kaum intelektual muda yang selalu saja “menampar” para pemangku jabatan yang terlena atau menyimpang dari kekuasaannya. Mahasiswa bayaran atau mahasiswa yang suka menjalankan demonstrasi bayaran itu, juga terlena dengan apa yang dijanjikan oleh pihak-pihak tertentu dan mengabaikan tugas mahasiswa yang seharusnya," urai mahasiswa jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) ini.

Hal senada disampaikan Ananda Amalia Rusfa. Menurut mahasiswi Unhas jurusan Administrasi Negara ini, sangat disayangkan  jika ada demo seperti itu. Apalagi, biasanya yang jadi sasaran ikut demonstrasi itu adalah junior-junior atau mahasiswa baru yang dipaksa oleh seniornya. Padahal mereka (junior, red) tak tahu apa-apa.

"Itu sangat salah sekali dan sangat disayangkan. Karena, mahasiswa baru yang tidak tahu apa-apa biasanya jadi sasaran untuk ikut turun ke jalan karena dipaksa seniornya ikut demonstrasi,” ungkap cewek kelahiran Makassar, 15 Desember 1992 ini.

Berbeda, Adil Patawai Anar, menganggap mahasiswa bayaran itu sebagai sampah pergerakan. Mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar ini berpendapat, kalau ada mahasiswa seperti itu pemikirannya telah dikotori oleh budaya-budaya pragmatis dan menganggap uang adalah kebenaran.

"Saya menyebut mahasiswa bayaran itu sebagai pelacur pergerakan. Karena uang mereka rela menjual idealisme demi sebuah kepentingan tanpa mau tahu esensi sebuah persoalan. Seharusnya mahasiswa itu demonstrasi karena hati nurani dan suara rakyat, bukan karena uang," tutur cowok yang menjabat sebagai bendahara di Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (HIMIKOM) UMI ini. (*)

Tri Dharma PT Harus Ditegakkan

REPORTER : ARIE APRIADI SAPUTRA
EDITOR : ARSYAD HAKIM

IDEALNYA "masyarakat" kampus berpegang teguh pada Tri Dharma Perguruan Tinggi secara utuh. Apalagi telah didukung Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

Dengan demikian, perguruan tinggi tidak boleh lagi membeda-bedakan antara bidang pendidikan, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat. Ketiga pilar itu harus dikembangkan, ditumbuhkan serta ditegakkan.

Lantas bagaimana tanggapan mahasiswa Makassar terhadap Tri Dharma Perguruan Tinggi? Apakah sudah berjalan dengan baik?

Di mata Hidayat Akbar, mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Tri Dharma Perguruan Tinggi, tak sekadar slogan tapi kewajiban yang harus dilaksanakan. "Dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, pendidikan, penelitian, dan pengabdian adalah satu kesatuan yang harus dikombinasikan secara faktual dalam kehidupan masyarakat kampus," urai mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi ini.

Bagi Dayat, sapaan akrab mahasiswa ini, makna Tri Dharma Perguruan Tinggi, sangatlah dalam dan mendasar. "Karena mahasiswa sebagai subjek yaitu ujung tombak masyarakat sekaligus pemuda yang seharusnya memiliki karakter idealisme yang bagus," tambah pria kelahiran Makassar, 30 Juni 1992 ini.

Muh Almaliki, mahasiswa Universitas Fajar,  juga berkomentar mengenai Tri Dharma Perguruan Tinggi. Baginya, kandungan Tri Dharma Perguruan Tinggi tidak bisa dipisah-pisahkan dan harus jalan beriringan.

"Menurut saya, Tri Dharma Perguruan Tinggi itu adalah hal yang mutlak diperjuangkan civitas akademika. Hanya saja, terkadang pihak-pihak perguruan tinggi tidak melaksanakannya dengan baik. Contohnya, dipersulitnya mahasiswa kurang mampu mengenyam pendidikan yang layak," tutur mahasiswa jurusan Sastra Inggris ini.

Tanggapan lainnya datang dari Ririn Apriyanti Amin. Mahasiswi jurusan Ekonomi Manajemen UMI Makassar ini mengatakan,
Tri Dharma Perguruan Tinggi memang harus dilaksanakan. Tak bisa, kata dia, hanya satu item saja yang menonjol.    

Itulah tadi tanggapan beberapa mahasiswa terkait Tri Dharma Perguruan Tinggi. Harapan mereka, Tri Dharma Perguruan Tinggi atau tiga kewajiban perguruan tinggi harus dijalankan dengan baik. Apalagi, ketiga faktor ini erat hubungannya, sebab penelitian harus menjunjung tinggi kedua dharma yang lain. Penelitian diperlukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan penerapan teknologi.

Untuk dapat melakukan penelitian diperlukan adanya tenaga-tenaga ahli yang dihasilkan melalui proses pendidikan. Ilmu pengetahuan yang dikembangkan sebagi hasil pendidikan dan penelitian hendaknya diterapkan melalui pengabdian pada masyarakat sehingga masyarakat dapat memanfaatkan dan menikmati kemajuan-kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. (*)

Pengalaman Berharga yang Menyulitkan

ASISTENSI adalah kegiatan perkuliahan yang dilaksanakan di luar jadwal perkuliahan dan dibimbing oleh asisten dosen. Pada pelaksanaan asistensi ini, dapat dilakukan penilaian oleh asisten dan hasilnya dilaporkan kepada dosen pengajar mata kuliah yang sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan nilai akhir.

Asistensi ini hanya berlaku untuk mata kuliah-mata kuliah teori. Nah, ada beberapa mahasiswa yang merasa asistensi itu menyiksa. Ada pula mahasiswa yang menganggap asistensi itu menyenangkan atau biasa-biasa saja.

Kira-kira, bagaimana tanggapan Andi July Sumange mengenai asistensi tersebut. Bagi mahasiswi STMIK Dipanegara ini, ada beberapa hal yang paling dia tidak sukai dari asistensi. Seperti, saat dia sedang libur perkuliahan tapi harus ke kampus demi memenuhi program yang telah ditentukan.

"Mendengar kata asistensi, ada beberapa hal yang yang paling saya tidak suka. Itu adalah, ketika saya asistensi terus asisten dosennya itu susah untuk ditemui dan susah juga dihubungi. Apalagi kalau jadwal asistensinya pas saya lagi libur kuliah. Itu kadang membuat saya jadi geram," ungkap mahasiswi jurusan Sistem Informasi ini.

Akan tetapi, asistensi itu sangatlah bermanfaat. Dalam hal ini mahasiswa dalam perkuliahan dituntut tidak hanya mendapatkan input atau teori-teori, akan tetapi juga dapat berlatih mengimplementasikan ilmu yang telah didapatkan dalam perkuliahan.    

"Tapi sebenarnya asistensi itu juga bagi kami bermanfaat. Karena, materi-materi atau teori-teori yang kita dapatkan dalam perkuliahan itu bisa diaplikasikan atau kita praktikkan. Jadinya secara tidak langsung kita mendapatkan pembelajaran dan pengalaman yang berharga," jelas dara kelahiran Makassar, 9 Juli 1989 ini. (ari)

Mahasiswa "Kura-kura" Memang Nyata

REPORTER : ARIE APRIADI SAPUTRA
EDITOR : ARSYAD HAKIM

SEORANG mahasiswa akan memeroleh nilai tambah jika tidak hanya sibuk dengan nilai akademis tetapi juga aktif berorganisasi. Mengapa dikatakan nilai tambah? Karena dengan berorganisasi, ia bakal terbiasa bekerja sama dengan orang lain (work as a team), memiliki jiwa kepemimpinan (work as a leader), terbiasa bekerja dengan manajemen (work with management).

Di masa depan, skill tersebut sangat dibutuhkan ketika memasuki dunia kerja atau dunia yang sebenarnya. Tetapi kadang seorang mahasiswa menemui kendala dalam membagi waktu antara kuliah dan organisasi. Ada beberapa mahasiswa yang bisa dikatakan mahasiswa "kura-kura (kuliah rapat-kuliah rapat). Ada juga mahasiswa yang menomorsatukan organisasi atau gila organisasi.

"Menurut saya, semua itu akan bermanfaat apabila organisasi dan perkuliahan bisa seimbang tanpa harus merugikan kepentingan yang lain seperti perkuliahan. Bersikap loyal-lah terhadap organisasi dan perkuliahan karena orang yang loyal terhadap organisasi dan perkuliahan itu adalah orang yang selalu berpikir bagaimana organisasi bisa hidup karena dia. Bukan dia hidup karena organisasi," ungkap Ader Riansyah, mahasiswa Universitas 45 Makassar Jurusan Akuntansi.

Hanter, sapaan akrabnya, menambahkan, pengetahuan dan pengalaman dalam berorganisasi itu sangatlah penting. Tetapi ilmu dari perkuliahan juga tak kalah pentingnya. Jadi seimbangkanlah antara kuliah dan organisasi.

"Jangan jadi mahasiswa yang gila organisasi, akan tetapi jadilah mahasiswa yang loyal terhadap organisasi dan perkuliahan. Karena, ilmu dalam beroganisasi dibutuhkan bukan pada saat berstatuskan mahasiswa saja, tetapi dibutuhkan dalam kehidupan sosial dan sebenarnya. Begitupun dengan ilmu dalam perkuliahan, sangat penting dan berguna," sambung mantan ketua umum Himpunan Mahasiswa Akuntansi Universitas 45 ini.

Kita semua tahu, bahwa organisasi itu merupakan suatu tempat atau wadah di mana mahasiswa bisa meluangkan, menyalurkan dan mengembangkan bakat-bakat dan kreativitasnya. Dari organisasi pula mahasiswa bisa membentuk jati diri dan belajar memiliki jiwa kepemimpinan serta berinteraksi dalam masyarakat umum.

"Menurutku sah-sah saja asalkan organisasi yang diiikuti jelas arahnya, tujuan dan organisasinya dapat memberikan kontribusi positif. Paling penting tidak mengganggu perkuliahan,” ujar Muhammad Husni, mahasiswa Akademi Pariwisata (Akpar) Makassar jurusan Administrasi Perhotelan.

Tri Yulianti, mahasiswi Universitas Negeri Makassar (UNM) Fakultas Psikologi berpendapat, sah-sah saja mahasiswa kura-kura asalkan tidak mengganggu perkuliahan dan membuat nilai mata kuliah berantakan. Tidak bisa dipungkiri bahwa mahasiswa seperti itu memang ada.

"Saya beranggapan kalau mahasiswa yang seperti itu tergolong mahasiswa yang terlalu mengedepankan organisasinya dan menomorduakan masalah perkuliahannya. Dan setiap kampus, bahkan jurusan pasti ada mahasiswa aktivis yang seperti itu. Tapi selama hal itu tidak mengganggu kuliah dan membuat nilai menurun, bagi saya itu wajar saja,” tutur dara kelahiran Palu, 17 Juli 1994 ini. (*)

Sangat Disayangkan

GELAR akademik diterima oleh seseorang sebagai tanda telah selesainya masa pendidikan tinggi formal dalam strata tertentu. Untuk memeroleh gelar dan ijazah menurut ketentuan dalam sistem pendidikan, seseorang harus mengikuti serangkaian kegiatan akademik dalam bentuk perkuliahan, menyelesaikan tugas secara terstruktur baik secara individual maupun kelompok, melakukan kegiatan praktikum serta menyusun-mempertahankan dalam ujian dan dinyatakan lulus ujian skripsi (S1), tesis (S2), dan disertasi (S3).

Namun, akhir-akhir ini komunitas masyarakat akademik, tokoh pendidikan, bahkan masyarakat pada umumnya dikagetkan oleh penyimpangan, bahkan praktik jual-beli gelar akademik.

Menurut salah satu mahasiswi Universitas Indonesia Timur (UIT), Fatmawati, praktik beli gelar atau ijazah tersebut sudah lazim di kalangan akademika maupun masyarakat umum. Hal itu terjadi karena longgarnya pengawasan serta tidak tegasnya sanksi bagi pelakunya.

"Menurut saya sih, membeli gelar atau ijazah itu sudah bukan rahasia lagi. Banyak orang yang sibuk dengan pekerjaannya sementara dia juga menginginkan sebuah gelar. Jadi dengan kemampuan keuangan mereka mencari bagaimana cara mendapatkan gelar akademik, salah satunya ya, membeli gelar," ujar mahasiswi jurusan Ekonomi Manajemen ini.

Hal itu sangat disayangkan oleh mahasiswi angkatan 2010 ini. Baginya, membeli gelar itu merupakan kesalahan besar. "Itu sangat disayangkan. Yang kita butuhkan bukan hanya gelar akademik, tapi ilmunya," tutupnya. (ari)


Ada Cinta dalam Satu Organisasi

REPORTER : ARIE APRIADI SAPUTRA
EDITOR : ARSYAD HAKIM

Organisasi merupakan sebuah tempat atau wadah dimana kita bisa belajar berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain. Ada banyak hal yang bisa kita pelajari dan dapatkan dalam dunia organisasi dan tidak kita dapatkan di bangku kuliah.

Selain pengetahuan dan pengalaman yang kita dapatkan dari organisasi tersebut, tidak sedikit juga mahasiswa mendapatkan pasangan dari organisasinya. Ada cinta dalam satu organisasi? Nah, kira-kira bagaimana menurut sobat SKeMa mengenai hal itu.

Andi Muhammad Sofyan Assaury, mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, turut berkomentar. Menurut mahasiswa jurusan Akuntansi ini, ada cinta dalam satu organisasi itu hal yang wajar-wajar saja. Asalkan tidak mengganggu jalannya organisasi.

"Yah kalau menurut saya, ada cinta dalam satu organisasi itu wajar-wajar saja lah. Tetapi, jangan sampai hal itu menghambat atau menghalangi jalannya organisasi," ujar cowok kelahiran Makassar, 23 Juli 1993 ini.

Hal selaras disampaikan oleh Dwi Rachmawati. Mahasiswi STMIK Dipanegara jurusan Sistem Informasi ini berpendapat bahwa cinta yang timbul dalam organisasi itu hal yang wajar.

"Rasa suka atau cinta itu bisa datang dari kalangan mana saja, termasuk dalam dunia organisasi," tutur mahasiswi yang hobi motret ini.

Sebenarnya, ada cinta dalam satu organisasi itu memang hal wajar. Selama hal itu tidak mengganggu internal organisasi tersebut dan kita masih bisa membedakan antara kepentingan organisasi dengan kepentingan pribadi.

"Pendapatku sih, sangat wajar. Yang namanya urusan seperti itu kan tidak ada yang berhak melarang. Hanya saja orang yang terlibat hal seperti itu harus pandai membedakan urusan pribadi dan urusan organisasi, istilahnya profesional gitu," ungkap Chaerunnisa, mahasiswi Universitas Fajar (Unifa) jurusan Hubungan Internasional (HI).

Thias Serang, mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) Paulus Makassar ini juga menambahkan, kalau hal itu wajar. Tapi yang paling penting, orang itu profesional.

"Bagi saya sih, itu hal yang wajar-ajar saja, karena itu masalah pribadi orang. Asalkan, suatu saat kalau kamu sudah tidak berhubungan dengan orang itu (putus hubungan), jangan hindari orang dan organisasi tersebut. Profesional lah," ucap mahasiswa jurusan Ilmu Hukum ini. (*)

Santun dan Tidak Mengganggu

Demonstrasi adalah salah satu bentuk aspirasi kepada suatu instansi atas kebijakan yang telah dikeluarkan. Demonstrasi adalah langkah terakhir yang diambil jika langkah-langkah sebelumnya menemui jalan buntu.

Mengenai demonstrasi ini, memang terjadi pro- kontra baik di masyarakat maupun di kalangan mahasiswa itu sendiri. Ada yang menganggap bahwa demonstrasi itu tidak baik dilakukan karena mengganggu ketertiban umum. Akan tetapi ada juga menganggap perbuatan mulia karena memperjuangkan kepentingan rakyat.

Kira-kira, bagaimana demonstrasi di mata mahasiswa itu sendiri? Fisma Ayu Aziz, mahasiswi UMI Makassar beranggapan, demonstrasi yang dilakukan mahasiswa biasanya berakhir ricuh. Paling banyak bentrok dengan petugas keamanan.

"Dalam kericuhan itulah tidak diketahui siapa yang memulia dan biasanya menelan korban," ucap Mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi ini.

Ayu, sapaan karibnya, menambahkan, sebenarnya tidak ada salahnya melaksanakan demonstrasi, cuman terkadang aksi demo tidak mengindahkan kepentingan publik.  

"Nggak ada yang melarang demo, itu sah-sah saja. Memunculkan masalah ke publik atau mengutarakan aspirasi itu tidak harus dengan kekerasan dan melupakan kesantunan. Indahkanlah dan usahakan agar demonstrasi itu tidak mengganggu orang lain atau pengguna jalan," tutup dara kelahiran Makassar, 5 November 1993 ini. (ari)

Mau ke Kampus atau Mal?

REPORTER : ARIE APRIADI SAPUTRA
EDITOR : ARSYAD HAKIM

Dandanan bak selebritis, aksesoris berlebihan, serta memakai high heels atau wedges seakan menjadi pemandangan yang sudah lazim di kampus. Kebanyakan mahasiswi zaman sekarang itu ke kampus tetapi berpenampilan layaknya lagi hangout di mal.

Memang, pada dasarnya cewek itu dituntut selalu kelihatan cantik dan memikat, tapi kamu juga harus bisa menyesuaikan tempat yang akan kamu datangi dengan penampilan kamu.

Seperti halnya yang diungkapkan Zulkifli Tryputra. Mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang ini mengatakan,  kalau bergaya itu yang sewajarnya. "Kalau bergaya itu sesuai dengan yang seharusnya, karena kampus itu wilayah akademik," ujar mahasiswa jurusan Akuntansi ini.

Alumni SMAN 1 Palopo ini juga menjelaskan bahwa kalau masalah fashion itu nggak dibatasi. "Bagi saya, kalau di wilayah fashion, nggak ada masalah. Cuman kan yang perlu diperhatikan adalah lingkungan atau tempatnya yang kita datangi," jelas cowok kelahiran Palopo, 25 Juni 1992 ini.

Hal senada disampaikan Indri Puspitasari. Menurut mahasiswi Universitas Fajar (Unifa) Fakultas Ilmu Sosial jurusan Sastra Inggris ini, kalau ke kampus itu kita harus berpakaian yang rapi dan sopan.

"Menurut saya, itu (berpenampilan) tidak boleh terlalu berlebihan, kampus kan tempat belajar. Jadi berpakaian yang sewajarnyalah, rapi dan sopan. Sesuaikanlah dengan tempatnya karena yang kita hadapi itu adalah dosen bukan pacar kamu. Setidaknya pakai kemeja atau model baju lain yang tidak terlalu mencolok," tutur mahasiswi angkatan 2010 ini.

Mengenai masalah berpakaian ke kampus, Arham Alqadri, mahasiswa Universitas Negeri Makassar Fakultas Ilmu Sosial ini juga punya pendapat. Menurutnya, kalau orang yang ke kampus itu dengan penampilan yang berlebihan itu biasanya karena ingin jadi pusat perhatian.

"Kalau bukan itu, biasanya dia mau dibilang cantik aja. Atau mungkin orang itu memang nggak tau bergaya kali yah," beber mahasiswa jurusan PPKn ini.

Syahputry Suci Rahmadani, juga ikut buka mulut soal penampilan ke kampus. Menurut mahasiswa STIEM Bongaya Faklutas Ekonomi jurusan Akuntansi ini, berpenampilan ke kampus itu nggak usah terlalu berlebihan. Yah, simple tapi good looking.

"Kalau bagi saya sih, bergaya ke kampus itu nggak usah terlalu berlebihan. Mungkin ada beberapa orang yang kurang percaya diri jadi dia bergaya tapi gayanya itu berlebihan. Kalau saya sih, be your self sajalah. Yah, kalau pun mau bergaya, bergaya yang sederhana saja tapi terlihat modis dan enak dipandang," ucap dara kelahiran Makassar, 3 Maret 1994 ini. (*)

Organisasi sebagai Penunjang Karier

UMUMNYA orang beranggapan bahwa mahasiswa adalah orang yang cerdas, berpendiddikan, dan mempunyai pola pikir lebih maju. Itu betul adanya jika kita mau menjalaninya dengan baik. Menjalankan kewajiban kita sebagai mahasiswa dengan semestinya.

Menjadi mahasiswa jangan hanya sebatas mahasiswa biasa. Kita harus mengikuti arus pergaulan kampus, tentunya pergaulan yang memberikan nilai positif bagi perkuliahan kita. Nah, bagaimana dengan teman kita yang hanya kuliah lalu pulang ke rumah atau yang biasa disebut "Kupu-kupu (kuliah pulang, kuliah pulang)?" Tanpa berorganisasi, ikut kajian atau sharing bersama teman kampus.

Menurut Wachyudi Muchsin, Project Officer Gerakan Makassar Gemar Membaca (GMGM), berorganisasi sangat menunjang karier atau masa depan seseorang mahasiswa. Karena banyaknya pengalaman serta pengetahuan positif yang bisa didapatkan.

"Seharusnya mahasiswa itu dinamis. Organisasi bagi mahasiswa sangatlah penting karena banyak hal yang kamu dapatkan dari organisasi yang tidak kamu dapatkan dari perkuliahan," ujarnya, Senin, 18 Maret.

Dia juga menjelaskan bahwa organisasi merupakan sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dengan mahasiswa yang menimba ilmu di kampus. Dalam berorganisasi juga kita mampu menemukan jati diri kita sesungguhnya sebagai kaum intelektual.

"Organisasi itu bagian dari dunia kampus. Organisasi tak harus kita nomor satukan, tapi itu juga merupakan suatu kebutuhan bagi mahasiswa. Yah, seimbangkanlah antara kuliah dan berorganisasi," tutupnya. (ari/ars)

Kamis, 28 Februari 2013

Pejabat Baru UIT Diharap Kembangkan PPs

MAKASSAR, FAJAR -- Universitas Indonesia Timur (UIT) melantik pejabat struktural program pascasarjana (PPs) dalam lingkup UIT di ruang rektorat kampus 3 UIT, Jl Rappocini Raya. Pelantikan yang berlangsung, Kamis, 21 Februari, dihadiri pejabat-pejabat lingkup yayasan Indonesia Timur.

Sebanyak delapan pejabat baru dilantik dan disumpah oleh rektor Universitas Indonesia Timur (UIT), Prof H Baso Amang. Dalam sambutannya, Baso Amang mengatakan, pejabat-pejabat struktural kampus UIT bisa membantu rektor dalam menjalankan program pasca sarjana yayasan Indonesia Timur.

"Semoga setelah dilantik, para pejabat struktural kampus bisa mengemban tugasnya dengan baik dan bisa lebih memajukan program pasca sarjana UIT serta melanjutkan kepemimpinan dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.

Sekretaris yayasan menambahkan, "Dengan pelantikan ini, diharap UIT bisa lebih baik di masa mendatang dan menjadi salah satu perguruan tinggi yang memberikan kontribusi bagi negara," ungkap Syahrir Rier.

Mereka yang dilantik di antaranya Prof Mir Alam sebagai direktur pasca sarjana, Prof Mulyati Pawainai menjabat ketua program magister hukum dan juga asisten direktur 1 Pasca Sarjana, Prof Mulyati Tahir Ms asisten direktur 2 Pasca Sarjana, Aminuddin SH selaku sekretaris Pasca Sarjana.

Selain itu, DR Rafi Anci MH juga dilantik sebagai ketua magister manajemen, Syamsir Torang M.HUM menjabat magister APD, Jangga MSI APT sebagai magister kesehatan dan Marta SPSI sebagai kepala perpustakaan Pasca Sarjana UIT.

UIT juga memberikan satu unit mobil dinas baru kepada dekan yang masing-masing menjabat di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Fakultas Analis Kesehatan (FAK) dan Fakultas Keperawatan. (ari)

50 Dosen UIT Ikut Pelatihan

MAKASSAR, FAJAR -- Sedikitnya 50 dosen Universitas Indonesia Timur (UIT) mengikuti Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Intruksional (Pekerti) Angkatan I. Acara tersebut berlangsung mulai 25 hingga 28 Februari di Kampus 5 UIT, Jl Abdul Kadir.

Dalam acara ini, Sekretaris Pelaksana Kopertis IX Sulawesi, Dr Ibrahim Saman MM, hadir sebagai pembuka gelaran. Sementara Sekretaris Yayasan UIT, Syahrir Rir dalam sambutannya mengatakan, harapannya terkait acara ini. "Semoga ini sebagai langkah maju dari UIT dalam rangka pembinaan sumber daya pengajar atau pendidik," papar Syahrir.

Acara ini bertujuan untuk menyelaraskan dan memberikan pelatihan bagi dosen-dosen UIT untuk lebih giat memberikan pengajaran bagi mahasiswa-mahasiswa UIT sendiri. Acara ini juga terlihat meriah karena diikuti oleh 50 dosen UIT.

Tak hanya itu, ketua yayasan UIT, H Haruna, tak lupa hadir dalam kesempatan ini. Ia juga menjelaskan betapa pentingnya meningkatkan kualitas dosen-dosen yang mengajar di UIT. "Kita harus meningkatkan keterampilan dasar teknik intruksional para pegawai dan dosen-dosen kita agar nantinya bisa bersaing di kancah internasional," terangnya saat memberikan penjelasan terkait pelatihan ini.

Rencananya, ke depan UIT akan membuat kampus yang berskala nasional dan internasional serta siap melawan Asean Commite. Asean Commite itu sendiri adalah masuknya perguruan tinggi dari luar negeri ke Indonesia. (ari)

Polygon Jadi Sponsor Dunia

MAKASSAR, FAJAR -- Setelah berhasil lebih dari 34 kali naik podium sepanjang musim 2012, kini Tim Hutchinson menggandeng Polygon sebagai sponsor juara dunia pada 2013. Bersama Polygon mereka siap menyambut juara dunia wanita baru-baru ini, Holly Feniak.

Tim Hutchinson direncanakan akan ke Indonesia pada Oktober mendatang. Mereka juga akan mengunjungi pabrik Polygon. Di atas semua itu, Polygon sendiri telah memberikan pengendara kebebasan mengembangkan jangkauan gravitasi dan membuat semua sepeda lebih cepat.

Acara peresmian peluncuran kerjasama ini akan diadakan di Surabaya, dihadiri Mick Hannah, dan saudarinya Tracey Hannah, Fabien Cousinié, Guillaume Cauvin dan Holly Feniak, yang merupakan anggota tim rider Hutchinson UR. Pertemuan ini juga peluncuran musim 2013 di pabrik Polygon disertai dengan sponsor merek ban Hutchinson.

"Saya sangat senang memiliki semua pembalap di sini bersama-sama untuk pertama kalinya. Ini penting bagi kami untuk dapat bertemu di sini, di Indonesia untuk mendirikan sepeda Polygon dan melihat pada ban Hutchinson baru kita akan naik musim ini. Saya ingin kegiatan balapan segera dimulai, dari sekarang. Saya sangat senang telah menemukan staf yang baik untuk membantu semua pembalap dan saya sendiri fokus pada balap," beber Fabien, atlet Hutchinson UR, dalam rilis resmi Polygon.

Hal sama dikatakan perwakilan Polygon, Yustian Nimara, bahwa penandatanganan kerja sama disambut baik. Tim Hutchinson dipilih mewakili Polygon di sirkuit Piala Dunia untuk pertama kalinya. "Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan, bekerja sama dengan atlet seperti Mick & Tracey Hannah dan juara dunia junior Holly Feniak merupakan yang menarik bagi kedua tim dan Polygon untuk melangkah ke tingkat berikutnya dan mengikuti rencana strategis kami bekerja dengan atlet muda dan luar biasa," katanya. (ari)

Kamis, 21 Februari 2013

Pejabat Baru UIT Diharap Kembangkan PPs

MAKASSAR, FAJAR -- Universitas Indonesia Timur (UIT) melantik pejabat struktural program pascasarjana (PPs) dalam lingkup UIT di ruang rektorat kampus 3 UIT, Jl Rappocini Raya. Pelantikan yang berlangsung, Kamis, 21 Februari, dihadiri pejabat-pejabat lingkup yayasan Indonesia Timur.

Sebanyak delapan pejabat baru dilantik dan disumpah oleh rektor Universitas Indonesia Timur (UIT), Prof H Baso Amang. Dalam sambutannya, Baso Amang mengatakan, pejabat-pejabat struktural kampus UIT bisa membantu rektor dalam menjalankan program pasca sarjana yayasan Indonesia Timur.

"Semoga setelah dilantik, para pejabat struktural kampus bisa mengemban tugasnya dengan baik dan bisa lebih memajukan program pasca sarjana UIT serta melanjutkan kepemimpinan dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.

Sekretaris yayasan menambahkan, "Dengan pelantikan ini, diharap UIT bisa lebih baik di masa mendatang dan menjadi salah satu perguruan tinggi yang memberikan kontribusi bagi negara," ungkap Syahrir Rier.

Mereka yang dilantik di antaranya Prof Mir Alam sebagai direktur pasca sarjana, Prof Mulyati Pawainai menjabat ketua program magister hukum dan juga asisten direktur 1 Pasca Sarjana, Prof Mulyati Tahir Ms asisten direktur 2 Pasca Sarjana, Aminuddin SH selaku sekretaris Pasca Sarjana.

Selain itu, DR Rafi Anci MH juga dilantik sebagai ketua magister manajemen, Syamsir Torang M.HUM menjabat magister APD, Jangga MSI APT sebagai magister kesehatan dan Marta SPSI sebagai kepala perpustakaan Pasca Sarjana UIT.

UIT juga memberikan satu unit mobil dinas baru kepada dekan yang masing-masing menjabat di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Fakultas Analis Kesehatan (FAK) dan Fakultas Keperawatan. (ari)

Jumat, 15 Februari 2013

Rahma Azhari Berdansa dengan Clubbers

MAKASSAR, FAJAR -- Semua tempat hiburan punya cara tersendiri merayakan hari kasih sayang. Tak terkecuali balleZZa Resto & Cafe dengan menghadirkan artis cantik, Rahma Azhari untuk menghibur pengunjung yang datang pada Valentine's Day Party, Kamis, 14 Februari lalu.

Band yang juga mengusung genre R&B, Electric Soul Band dari Jakarta tampil dengan membawakan 12 lagu sebelum Rahma Azhari berada di atas panggung. Selain itu, ballezza juga menghadirkan DJ Richard Gerrit dari Jakarta, FDJ Wilma, DJ Divo, DJ Lil' Moi, MC Odhie, Miss Sesilia dan Amazone Model dari Jakarta untuk memeriahkan Valentine's Day Party tersebut.

Semakin larut, semakin ramai dikunjungi clubbers. Tepat pukul 01.00 Wita, Rahma muncul di atas panggung dan langsung menyapa pengunjung yang ada. "Yeah, welcome to Valentine's Day Party all," sapa pemilik nama lengkap Rahma Syahidah Azhari ini.

Dengan mengenakan jin hitam yang dibalut terusan berwarna pink yang bercorak bunga, Rahma Azhari terlihat menawan. Tak jarang pula wanita kelahiran Jakarta, 17 September 1981 itu berinteraksi dengan pengunjung yang ada. "Mana? Let's dance people come on," serunya.

You got me baby, menjadi lagu pembuka pada penampilannya. Perempuan seksi ini menyanyi sambil berdansa dengan diiringi alunan musik dari DJ Richard Gerrit. Setelah lagu pertamanya usai, Rahma memberikan waktu DJ Richard Gerrit untuk menghidupkan kembali suasana lewat hentakan musik DJ miliknya.

Setelah beberapa menit, Adik dari Ayu Azhari dan Sarah Azhari ini kembali dengan membawakan lagu Lady Gaga yang berjudul "Poker Face". Lagu-lagu yang dibawakan Rahma dibalut dengan musik DJ. Tanpa rasa sungkan, Rahma mengakhiri penampilannya dengan turun ke panggung untuk foto dan berdansa bersama para clubbers. (ari)

Selasa, 12 Februari 2013

Makin Percaya Diri dengan Motif Tribal

REPORTER : ARIE APRIADI SAPUTRA
EDITOR : ARSYAD HAKIM

Di zaman yang semakin maju ini, banyak inovasi baru ditemukan. Motif tribal misalnya, menjadi salah satu trend model fashion terbaru yang sedang digandrungi oleh para remaja.

Dengan hadirnya motif tribal, menjadi salah satu pilihan menarik di dunia fashion. Motif dengan perpaduan antara warna-warna mengejutkan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para remaja.

Beberapa di antara desain tersebut menggabungkan unsur tradisional dengan unsur-unsur lain yang sebenarnya merupakan kreasi baru. Karena motif itulah, tribal menjadi model fashion saat ini. Mulai dari, baju, celana, sepatu, hingga aksesoris seperti garskin pun tidak luput menggunakan motif ini.

Afiyah Mahdiyah Rahmat, siswi kelas X.6 di SMAN 17 Makassar ini mengaku, turut mengikuti trend tribal. Pasalnya, sesuatu yang baru dan bernilai positif, khususnya untuk trend mode remaja, pasti tidak ada salahnya untuk ikut berpartisipasi di dalamnya.

"Saya punya baju yang bermotif tribal. Saya rasa, khusus untuk trend mode remaja itu tidak ada salahnya dan sah saja untuk diikuti, selama kesan yang ditimbulakan tidak berdampak buruk. Makanya, trend tribal bagi remaja perlu mendapat tempat bagi dunia mode, apalagi kesannya sport dan energik," jelasnya.

Hal yang kurang lebih senada juga disampaikan dari sobat KeKeR yang bernama Fitriyani. Siswi yang tengah menimba ilmu di SMA Kartika Wirabuana XX-I ini mengaku kalau dia itu ikut trend motif tribal juga.

"Saya dan temen-temen juga ikutan trend motif tribal. Yah, itung-itung buat lucu-lucuan dan seru-seruan bareng teman aja," ucap dara yang pernah Juara 1 Pemilihan Putri KFL 2012 ini.

Hashinatul Islamiah pun mengatakan hal serupa, dia dan beberapa temannya ikut mengikuti trend tribal, terutama di garskin. "Saya ikut trend tribal karena motif itu yang paling diminati remaja saat ini. Apalagi di garskin, hampir semua teman saya menggunakan motif tribal di garskin itu," ungkap siswi kelas X.4 di MAN 2 Model Makassar ini.

Komentar terakhir datang dari Hasrima Dewi Magfira, siswi kelas XII  di SMK Telkom Sandhy Putra 1 ini mengaku ikut trend motif tribal karena keren. Apalagi zaman sekarang banyak remaja yang ikut trend itu.

Jadi, tribal attack memang membuat penampilan kita jadi lebih cerah. Kombinasi warna serta motif yang unik bisa menjadi salah satu must have item untuk remaja saat ini. ***

Percaya Diri dalam Balutan Cheongsam

MAKASSAR, FAJAR--Kepercayaan diri yang tinggi berlenggak-lenggok di atas panggung catwalk ditampilkan peserta lomba busana Cheongsam di Mal GTC, Sabtu, 9 Februari. Pesertanya bukan model profesional, melainkan anak berusia di bawah lima tahun hingga 12 tahun.

Adapula kategori remaja berusia 13-22 tahun. Semua peserta harus menggunakan busana yang mempunyai unsur-unsur etnik Tionghoa dan berwarna merah.

Peserta lomba bertema "The Romantic of Chinese New Year ini bersaing mendapatkan gelar Top Model Oriental, Top Model Red Casual, serta Imlek Photo Competition.

Edy Syahrir dari Equadrat Project selaku mitra Mal GTC berharap peserta lomba dapat menyalurkan bakatnya dan kelak menjadi  model berprestasi. "Mereka harus mendapat dukungan agar dunia modelling dapat terus berkembang," ujarnya.

Berbagai kegiatan juga digelar di Mal GTC memeriahkan Imlek dan Valentine seperti lomba mewarnai, kontes dan pameran foto, audisi pemilihan Top Model Fajar dan bintang Radio Fajar FM, pemilihan model valentine dan festival lagu cinta. (ari)

BUSANA ETNIK. Peserta lomba busana memeragakan Cheongsam, pakaian khas negeri Tiongkok di Mal GTC, Sabtu, 9 Februari.

Jumat, 08 Februari 2013

Anggi Tampil di Launching Vivolums Distro

BERBINCANG. Alin dan Anka, pihak Vivolums Distro bersama Anggi "Rama" saat berkunjung di redaksi Harian Fajar, Jumat, 8 Februari.

MAKASSAR, FAJAR -- Vivolums Distro akan lauching pada Sabtu, 9 Februari, malam nanti. Launching tersebut berlangsung di Jalan pengayoman Ruko Cornelian No 32 (samping Hermin Salon).

"Siang itu acara formalnya, termasuk syukuran. Acara puncaknya itu malam, Insya Allah mulai jam setengah tujuh," ucap Anka, perwakilan pihak Vivolums Distro.

Launching tersebut dimeriahkan dengan best perform dari Dee Dee Dexter Band, Ska With Klasik, Deziva, Jumping Illusions, Sir Ventury, Flying Time, Crabstyk In Sunset, Black Angel, Freedom Squad Dance School, Capoera dan Stand Up Comedy.

Tak hanya itu, launching distro tersebut juga akan menghadirkan special perform dari Anggi "Rama". Vokalis Rama Band tersebut rencananya membawakan tujuh buah lagu nanti malam. Termasuk single hits dari Rama Band yang berjudul "Bertahan".

Ditanya mengenai rencana ke depannya, Anggi yang bertandang di redaksi Harian Fajar, Jumat, 8 Februari, mengaku, berencana mau menelurkan mini album. Sekitar lima lagu yang ada dalam mini album tersebut. Lagu yang berjudul "Kalau Cinta Jangan Pergi" yang akan menjadi hits album ini.

"90 persen persiapan mini albumnya sudah rampung. Semuanya yang buat lirik adalah saya sendiri. Mungkin rilisnya keluar pada pertengahan maret," ungkap Anggi bersama pihak Vivolums Distro.

Flo Distro Coorporation yang akan menjadi Production House (PH) dari mini album tersebut. Semua isi lagunya masih tentang cinta dan lika-liku hubungan percintaan.

Hal tersebut telah disepakati oleh semua personel Rama Band yang lain. "Walaupun masing-masing personel sibuk dengan kegiatan sendiri tapi kami tetap sempatkan waktu ngumpul kalau ada panggilan manggung," jelas Anggi. (ari/ars)

Cakra Khan Bernostalgia di D'Liquid

MAKASSAR, FAJAR --  Pengunjung D'Liquid Cafe dihibur artis yang tengah naik daun, Cakra Khan, Jumat dirihari, 8 Februari. Tampil casual dengan kaos putih beraksen merah serta jin hitam, pemilik nama lengkap Cakra Kontra Paryaman ini sangat memukau.

Tepat pukul 00.30 Wita, Cakra Khan muncul dari backstage. Lagu milik Bon Jovi yang berjudul "You Give Love A Bad Name" menjadi pembuka event yang bertema Exlusive Live Concert "Romance In Love" ini.

"Ini kali kedua saya ke Makassar tapi ini manggung pertama saya di kota ini. Saya sangat senang manggung di sini," sapanya usai membawakan lagu pertama.

Cakra melanjutkan penampilannya dengan membawakan lagu milik Adele "Only You", Bad English "When I See Your Smile", Bob Marley "I Shot The Sherif" dan lagu milik 4 Non Blondes "What's Up".

Sepanjang penampillan, pria kelahiran Pangandaran, 27  Februari 1992 ini banyak berinteraksi dengan Cakra Holic dan pengunjung D'Liquid Cafe serta berterima kasih kepada Celebes Indonesia, band yang mengiringinya bernyanyi.

Tak hanya itu, Cakra juga membawakan lagu milik Shandy Sandoro "Tak Pernah Padam", David cook "Always Be My Baby", Bon Jovi "Always" dan Aerosmith "I Don't Want Miss A Thing".

Lagunya yang berjudul "Harus Terpisah" menjadi penutup penampilannya  pada malam itu. Para penonton pun serempak bernyanyi ala paduan suara. (ari)

Cakra Khan Berbagi Pengalaman

MAKASSAR, FAJAR -- Cakra Khan menggelar Meet & Greet bersama para Cakra Holic, Kamis, 7 Februari di WoodsyGab. Artis yang melejit lewat single hitsnya yang berjudul "Harus Terpisah" disambut hangat Cakra Holic dan para pengunjung WoodsyGab.

"Ini kali kedua saya ke Makassar dan bagi saya sebuah kehormatan sekali bisa kesini lagi dan menghibur warga Makassar," sapa pria yang punya suara khas tersendiri ini.

Cakra Khan juga sangat senang karena tak hanya Cakra Holic dari Makassar yang hadir, bahkan ada Cakra Holic dari Masamba dan Palu yang hadir pada Meet & Greet itu.

Suasana pun semakin seru saat pria kelahiran 27 Februari 1992 itu membuka Sesi tanya jawab lansung. Cakra juga bercerita tentang pengalamannya sebelum terkenal seperti sekarang ini.

“Dulu pas kecil seneng banget nyanyi-nyanyi, trus SMP dan SMA pernah punya band dan saya diposisi vocalist juga, sampai kuliah pun saya mengenyam ilmu musik jurusan seni vocal, trus setiap weekend sehabis pulang kuliah saya kerja part time sebagai penyanyi cafe to cafe. Ya, pokonya buat saya tiada hidup tanpa bernyanyi,” Canda penyuka musik rock classic ini.

Tak hanya itu, Cakra juga menyempatkan diri untuk memperdengarkan secara langsung kemampuan vokalnya kepada Cakra Holic dan pengunjung WoodsyGab dengan menyanyikan lagunya yang berjudul "Harus Terpisah" itu. Seru-seruan dan foto bareng serta bagi-bagi T-Shirt menjadi penutup Meet & Greet tersebut.

Ditanya mengenai rencana kedepannya, pria yang sampai saat ini masih tercatat sebagai salah satu mahasiswa semester enam di Sekolah Tinggi Musik Bandung (STIMB) Jurusan Seni Vocal ini membeberkan rencana. "Kan kita udah ngeluarin single, jadi kita akan luncurkan second single dulu baru persiapan ke album. Tapi untuk materi albumnya sih kita udah ada dan ready semua. Second singlenya itu kita sudah progress ke recording vokal, cuman untuk rilisnya mungkin keluar di Maret," ungkapnya kepada FAJAR saat ditemui usai Meet & Greet. (ari)

                                                           Cakra Khan

Rabu, 06 Februari 2013

Empat Wakil Makassar di The Voice Indonesia

MAKASSAR, FAJAR -- Empat penyanyi akan mengharumkan nama Makassar, Sulsel. Melalui ajang pencarian bakat bernyanyi The Voice Indonesia, Tito Tanriadi Tan, Deby Maroni, Iccang dan Dilla Darmaya Santi akan beradu vokal dengan puluhan finalis dari Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, dan Makassar.
  
Hal itu diungkapkan Dilla Darmaya Santi, satu dari empat wakil Sulsel di ajang
pencarian bakat The Voice Indonesia saat bertandang di redaksi Harian Fajar, Rabu, 6 Februari. Dilla mengatakan, kedatangannya untuk meminta doa restu dari masyarakat Sulsel. "Kiranya dapat mendukung saya dan teman-teman di ajang The Voice Indonesia ini," ungkapnya.

Ada 54 kontestan yang akan tampil pada 24-28 Februari mendatang. Untuk sekarang ini, Dilla dan kontestan lainnya hanya sibuk untuk memenuhi panggilan dari panitia. "Saya bolak-balik Jakarta-Makassar untuk memenuhi panggilan latihan vokal dan syuting profil kontestan," aku Dilla yang pernah mengajar vokal di Ahmad Dhani School Of Rock (ADSOR) pada 2012 lalu.

Kontes ini sendiri menunjuk Sherina Munaf, Armand Maulana, Glenn Fredly dan Giring "Nidji" yang akan bertindak sebagai juri dan coach bagi para kontestan. Mereka diposisikan sebagai coach atau pembimbing kontestan. Dan kontes ini pun akan tayang mulai 10 Februari mendatang. "The Voice Indonesia akan tayang setiap Minggu pukul 20.00 mulai 10 Februari 2013," ucap Dilla.

Sebagai ajang untuk membuktikan bakat, itulah yang menjadi motivasi ibu dua anak ini untuk ikut kontes ini. "Untuk pembuktian saya di dunia tarik suara dan bagi saya ini merupakan event yang cocok untuk membuktikannya," ucapnya.

Dalam The Voice Indonesia ini ada tiga tahap audisi, yaitu blind audition, battle round, dan live performance shows. Formula yang digunakan juga bukan penilaian atau penjurian seperti biasanya, tapi dengan coaching dan battle yang dipandu dengan coach yang sudah berpengalaman.

Dilla berharap dia dan teman-teman perwakilan dari Sulsel bisa masuk 16 besar. Makanya, Dilla dan perwakilan Sulsel lainnya sangat mengharapkan doa dan restu dari masyarakat Sulsel. "Semoga saya bisa menembus 16 besar dan mengharumkan nama Sulsel di belantika musik Indonesia,” harapnya. (ari/ars)

                                                     Dilla Darmaya Santi

 *Data Diri
Nama lengkap : Dilla Darmaya Santi
TTL : Kendari, 30 Desember 1980
Hobi : Menyanyi dan membaca
Status : Ibu Rumah Tangga (IRT)
Artis idola : Mariah Carey dan Ruth Sahanaya
Prestasi :
*Juara 1 Stuvo RRI Makassar tahun 1994
*Juara 3 Bintang Radio Jakarta 2008
*Juara 1 Bintang Radio Jakarta 2011

Senin, 04 Februari 2013

Asyik tapi Harus Waswas

PUNYA orang tua yang suka gaul di sosial media? Kalau iya, kira-kira ortu kamu punya akun apa aja? Hmm kira-kira gimana yah rasanya punya ortu kayak gitu? Yup, kali ini tim KeKeR akan membahas tentang ortu sobat KeKeR yang suka tongkrongin sosial media. Kira-kira gimana yah rasanya and akun apa saja yang ortu kamu punya?

Nah, kali ini Annisa Auliyani, pengen berbagi cerita tentang ortu-nya yang gaul di sosial media. Menurut siswi SMA 15 kelas XII IPS ini, ortu yang gaul di facebook itu hal yang bagus karena mereka termasuk ortu yang melek teknologi.

"Kalau saya sih mendukung aja kalau ortu kayak gitu karena itu artinya mereka maju dengan kecanggihan teknologi saat ini. Tapi, terkadang agak khawatir juga sih karena kita gak bisa tulis status yang aneh-aneh di facebook, hehe," ujar cewek yang hobi olahraga ini.

Senada dengan Annisa. Elena Mariantika yang duduk di kelas XII IPS 1 SMAN 12 Makassar mengatakan, ortunya itu gaul di facebook, skype dan BBM. Dia juga merasa enjoy dengan ortu yang ikut perkembangan teknologi. Walaupun agak sedikit terkontrol dengan orang tua.

Lain lagi nih dengan pendapat dari Gratia Josephine Jeanne Iman, siswi SMA Katolik Rajawali kelas XII IPA 1 ini mengatakan, orang tuanya itu tidak bergaul di sosial media tapi dia tetap memberi dukungan kepada orang tua yang melek akan sosial media.

"Bagus sih, kalau punya ortu yang gaul disosmed karena dia bisa mengontrol pergaulan anaknya lewat facebook atau twitter. Walaupun agak risih dengan keadaan seperti itu tapi bagus juga sih kalau ortu bisa tahu tentang sosmed," aku cewek yang mengidolakan Andrew Garfield ini.

Ainun Qalbi Muthmainnah turut berkomentar. Siswi SMKN 7 Makassar kelas 3 AK 1 ini mengatakan kalau ortunya juga gaul di sosmed loh. "Iya dong. Ortu saya tuh suka maen twitter dan facebook. Gaul kan?," ungkap siswi yang pernah juara 2 Cerdas Cermat KKE 2012 ini.

Tak jauh beda dengan sobat KeKeR yang lainnya. Nadila Ajeng, siswi SMAN 1 Makassar ini juga berkomentar tentang ortunya yang suka gaul di sosmed. "Ortuku juga suka maen twitter, facebook dan whatsapp. Bagi saya, perasaan punya ortu yang gaul di sosmed itu biasa aja," tutur dara kelahiran Makassar, 9 Maret 1995 ini. (ari)

Kamis, 31 Januari 2013

Romantis Euyy

Yuhuyyy Februari sebentar lagi. Bulan romantis bakalan datang menyambangi kamu. Saatnya nih, buat kalian untuk beromantis ria. Salah satunya melalui baju unyu berpasangan alias baju couple. Ahhayy.

Nah, sudah pada tahu kan apa baju couple itu? Itu tuh baju yang dijuluki “Sarimbit” oleh orang Jawa. Namanya aja baju pasangan ya pastilah dipakainya berpasangan, entah itu pasangannya mau pacar kamu, sahabat, keluarga, asal bukan pacar sahabat kamu lho. eittss.

Sejak tahun 2000-an, trend baju couple ini bisa dibilang paling cetar membahana membadai guntur kilat segala rupa di kalangan remaja. Mulai dari baju couple batik, korea sampai Irlandia. Eh. Anyway buat sobat KeKeR, masih zaman tidak sih make baju couple? Yuk mari simak komentar mereka.

Menurut Budiarto nih trend baju couple belum tenggelam di lautan luas alias masih trending topik. Kenapa eh kenapa? Soalnya menurut siswa SMA Athirah Makassar ini konsep baju couple tergolong unik dalam bidang fashion.

"Pake baju couple itu lucu. Konsepnya unik, desainnya juga, nggak monoton, jadi  bisa mengikuti trend yang ada," terang siswa kelahiran Makassar, 18 September 1996 ini.

Makanya anggota ekskul basket di sekolahnya ini makin pede jalan bareng pacar dengan baju couple mereka. Makin romantis menurut doi. #Tsaaah.

Lain lagi nih dengan Jasrul. Menurut penghuni kelas XII IPA SMAN 22 Makassar ini, baju berpasangan sudah bukan zamannya lagi. Walaupun si doi mengaku belum pernah pacaran tapi pake baju couple bareng pacar nggak pernah terlintas di benaknya dia. Halahh alasan aja nih si Asrul. Hehe.

Komentar serupa juga datang dari Wiwi Sri Anggraeni. Dara yang hobinya ngejahilin teman ini ngakunya juga nggak suka dengan baju couple. Katanya sih baju couple itu terlalu lebay.

"Baju couple gituan itu terlalu berlebihan. Kalau sama pasangan ya bajunya biasa aja, jangan lebay deh," ujar pemilik nama karib Wiwi ini.

Kalau Andi Syamsir beda lagi. Karena doi paling nggak suka dengan yang namanya trend, makanya doi nggak pernah memberlakukan kewajiban untuk pake baju couple-an bareng pacar. "Sudah banyakmi yang pake baju couple. Jadi saya nda terlalu sukami," ucap siswa SMPN 2 Makassar ini.

Sebenarnya zaman atau tidak zaman, suka nggak suka dengan trend baju couple ya semuanya terserah kamu. Asal kamu masih ingat buat pake baju. So, apapun bajunya, makannya tetap, eiitss maksudnya apapun bajunya, bacanya tetap KeKeR Fajar. Okai guys! (ari)

Selasa, 29 Januari 2013

Jaga Berat Badan dan Kesehatan

SUKA milih-milih makanan (Picky Eater) merupakan hal yang paling sering ditemukan di kalangan remaja, terutama para kaum hawa. Kebanyakan remaja itu milih-milih makanan dengan alasan kesehatan, gizi dan menjaga berat badan.

Seperti yang diungkapan Sheny Jayanti. Cewek yang berparas manis ini mengungkapkan kalau dia itu suka milih-milih makanan untuk menjaga berat badan dan kesehatannya.

"Iya, saya juga suka milih-milih makanan. Selain karena diet, saya juga biasanya alergian. Apalagi kalau udah makan seafood, pasti alergi. Makanya saya milih-milih makanan," ungkap cewek yang sudah terbiasa berpose depan kamera ini.

Cewek yang hobi dengar musik dan shopping ini menambahkan, kalau bagi dia milih-milih makanan itu adalah hal yang wajar saja. "Menurut saya sih wajar-wajar aja yah. Kan namanya juga buat kesehatan, jadi milih-milih makanan yang bergizi dan enak itu penting," ujar dara kelahiran Luwu, 27 Oktober 1993 ini.

Cewek yang mengidolakan Agnes Monica ini juga mengaku kalau nggak ada orang-orang di sekitarnya yang marah dengan kemauannya milih-milih makanan.

"Teman, sahabat dan orang-orang disekitar saya tuh ngedukung aja kemauan saya makan apa. Nggak ada yang marah ataupun menegur saya," akunya. (ari)

                                                           Sheny Jayanti
                                                                 Model

Sabtu, 26 Januari 2013

RIP (Rest In Peace) My HEART

Mending nikmati hidup dengan kesendirian.
Tanpa kebohongan, kekecewaan dan hal yang sia-sia.
Waktuku terbuang banyak dengan hasil yang NOL BESAR!!
Saya masih punya hidup yang harus saya teruskan.
Hidupku bukan hidupmu, jalanmu pun bukan jalanku.
Semua sebenarnya INDAH, tapi kau yang tak menghargai itu.
So, nikmatilah jalan yang telah kau pilih!!

Selasa, 22 Januari 2013

Sejarah Singkat Mengenai Maulid Nabi Muhammad SAW

Maulid Nabi Muhammad SAW kadang-kadang Maulid Nabi atau Maulud saja adalah peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW, yang di Indonesia perayaannya jatuh pada setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriyah. Kata maulid atau milad dalam bahasa Arab berarti hari lahir.

Perayaan Maulid Nabi merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat Islam jauh setelah Nabi Muhammad wafat. Secara subtansi, peringatan ini adalah ekspresi kegembiraan dan penghormatan kepada Nabi Muhammad.

Perayaan Maulid Nabi diperkirakan pertama kali diperkenalkan oleh Abu Said al-Qakburi, seorang gubernur Irbil, di Irak pada masa pemerintahan Sultan Salahuddin Al-Ayyubi (1138-1193). Adapula yang berpendapat bahwa idenya justru berasal dari Sultan Salahuddin sendiri.

Tujuannya adalah untuk membangkitkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW, serta meningkatkan semangat juang kaum muslimin saat itu, yang sedang terlibat dalam Perang Salib melawan pasukan Kristen Eropa dalam upaya memperebutkan kota Yerusalem dan sekitarnya.

Pada umumnya, masyarakat muslim di Indonesia menyambut Maulid Nabi dengan mengadakan perayaan-perayaan keagamaan seperti pembacaan shalawat nabi, pembacaan syair Barzanji dan pengajian.(ari)

                                                Drs. H. Masykur Yusuf, M.Ag
                          Sekretaris Yayasan Islamic Center Al Markaz Al Islami

Minggu, 20 Januari 2013

Anti Korupsi

Korupsi diyakini banyak pihak sebagai akar persoalan sosial, ekonomi politik dan sosial. Korupsi tidak hanya merusak sistem tetapi lebih daripada itu, merusak moral bangsa terlebih bila dilakukan oleh figur publik, pejabat publik dan birokrat yang semestinya menjadi panutan masyarakat. Reformasi birokrasi yang didengung-dengungkan hanya sebatas jargon, belum sampai pada perubahan mind-set dan culture-set serta pengembangan budaya kerja yang baik dan bersih.

Meskipun demikian, di tengah kehidupan yang serba korup ini, kita boleh berbangga hati karena masih ada segelintir orang yang teguh dan sedapat mungkin menentang korupsi di lingkungannya. Keteladanan, kepeloporan, gagasan dan upaya-upaya nyata mereka harus didukung dan disebarluaskan agar menjadi perhatian dan pembelajaran bersama. Mereka yang harus kita dorong, kita berdayakan dan kita lindungi dalam perjuangan mereka melawan korupsi dan mengupayakan perubahan.

Untuk itu, kita semua harus sadar mengenai bahaya-bahaya korupsi bagi kelangsungan hidup bermasyarakat dan berbangsa. Dengan semangat dan tekad, marilah kita menjadi pribadi-pribadi yang terus berusaha menumbuh kembangkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan bertanggungjawab serta menjadi inspirator terbangunnya upaya-upaya pemberantasan korupsi di lingkungannya.

Bung Hatta merupakan figur bapak bangsa yang memberikan teladan untuk berperilaku jujur dan baik dalam hubungan pemerintahan maupun dalam kehidupan sehari-hari. Bung Hatta juga sepanjang hidupnya tak pernah berhenti melawan setiap bentuk penyimpangan kekuasaan, meskipun dengan itu dia harus menanggung resiko yang tidak ringan.