Senin, 01 April 2013

Ada Cinta dalam Satu Organisasi

REPORTER : ARIE APRIADI SAPUTRA
EDITOR : ARSYAD HAKIM

Organisasi merupakan sebuah tempat atau wadah dimana kita bisa belajar berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain. Ada banyak hal yang bisa kita pelajari dan dapatkan dalam dunia organisasi dan tidak kita dapatkan di bangku kuliah.

Selain pengetahuan dan pengalaman yang kita dapatkan dari organisasi tersebut, tidak sedikit juga mahasiswa mendapatkan pasangan dari organisasinya. Ada cinta dalam satu organisasi? Nah, kira-kira bagaimana menurut sobat SKeMa mengenai hal itu.

Andi Muhammad Sofyan Assaury, mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, turut berkomentar. Menurut mahasiswa jurusan Akuntansi ini, ada cinta dalam satu organisasi itu hal yang wajar-wajar saja. Asalkan tidak mengganggu jalannya organisasi.

"Yah kalau menurut saya, ada cinta dalam satu organisasi itu wajar-wajar saja lah. Tetapi, jangan sampai hal itu menghambat atau menghalangi jalannya organisasi," ujar cowok kelahiran Makassar, 23 Juli 1993 ini.

Hal selaras disampaikan oleh Dwi Rachmawati. Mahasiswi STMIK Dipanegara jurusan Sistem Informasi ini berpendapat bahwa cinta yang timbul dalam organisasi itu hal yang wajar.

"Rasa suka atau cinta itu bisa datang dari kalangan mana saja, termasuk dalam dunia organisasi," tutur mahasiswi yang hobi motret ini.

Sebenarnya, ada cinta dalam satu organisasi itu memang hal wajar. Selama hal itu tidak mengganggu internal organisasi tersebut dan kita masih bisa membedakan antara kepentingan organisasi dengan kepentingan pribadi.

"Pendapatku sih, sangat wajar. Yang namanya urusan seperti itu kan tidak ada yang berhak melarang. Hanya saja orang yang terlibat hal seperti itu harus pandai membedakan urusan pribadi dan urusan organisasi, istilahnya profesional gitu," ungkap Chaerunnisa, mahasiswi Universitas Fajar (Unifa) jurusan Hubungan Internasional (HI).

Thias Serang, mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) Paulus Makassar ini juga menambahkan, kalau hal itu wajar. Tapi yang paling penting, orang itu profesional.

"Bagi saya sih, itu hal yang wajar-ajar saja, karena itu masalah pribadi orang. Asalkan, suatu saat kalau kamu sudah tidak berhubungan dengan orang itu (putus hubungan), jangan hindari orang dan organisasi tersebut. Profesional lah," ucap mahasiswa jurusan Ilmu Hukum ini. (*)

2 komentar: