Senin, 15 April 2013

Faktor Internal dan Eksternal

SEPERTI pada umumnya, tujuan seseorang kuliah adalah untuk mendapatkan pengetahuan, pembelajaran tingkat lanjut dan gelar, lalu kerja di salah satu instansi pemerintah maupun swasta. Tapi tidak bisa dipungkiri juga bahwa ada beberapa mahasiswa yang enggan untuk serius dalam kuliah, apalagi pengen cepat-cepat diwisuda.

Biasanya, mahasiswa seperti itu medapat sebutan Maba (mahasiswa abadi) atau Mapala (mahasiswa paling lama) dari mahasiswa-mahasiswa lainnya.

Menurut Faradillah Firdaus SPsi MA, tingkat Intelligence Emotional (IE) yang lebih besar daripada Intelligence Quotient (IQ) mendorong mahasiswa untuk lebih senang berorganisasi, bersosialisasi, bertukar pikiran dan melakukan kegiatan-kegiatan atau bergabung dengan Ormas daripada belajar.

"Nah, karena kesibukannya itulah yang terkadang menjadi faktor penyebab habisnya uang, tenaga, pikiran dan juga waktu sehingga kuliah terabaikan dan bukan prioritas lagi," ungkap dosen Psikologi UNM ini.

Anak Mami, kalau kita sering sebut, terkadang juga menjadi faktor kuliah lama. Rendahnya pengawasan dari orang tua (jauh dari ortu) terkadang kebebasan itu dimanfaatkan secara berlebihan. "Kerjanya maen, pacaran, begadang tiap malam, nongkrong sana-sini dan lain-lainnya," imbuhnya.

Selain itu, faktor internal dan eksternal juga sangat berpengaruh terhadap mahasiswa tersebut. "Faktor internal itu yakni motivasi atau niat dari dalam diri orang itu. Sedangkan faktor eksternal itu yakni lingkungan sekitar, kuliah dengan sebuah keterpaksaan, kuliah sambil menekuni hobi secara berlebihan, terlena dengan keadaan yang sudah bisa mendapatkan uang sendiri (kuliah sambil kerja) dan tidak adanya jaminan kerja setelah lulus kuliah," tutupnya. (ari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar